29.3.11

potensi

malam tadi, bukannya belajar algo buat uts besok malah nonton, sekaligus dua pula
tapi..ga nyesel :)
karena film nya emang bagus banget
setelah dipikir-pikir ada korelasi antara dua film itu
gimana membangun diri, trus k tahap gimana membangun orang lain

yap, sang pemimpi dan alangkah lucunya negeri ini

dua film yang tadi malam mewarnai hatiku
kuharap warnanya akan terus terbias
menggerakkan tangan ini indah mewujud
dalam diri, dalam dunia


recommended banget buat yang belum nonton
buat yang udah nonton, coba dikaji, apa ada perubahan yang diciptakan setelah itu?
kalau jawabnnya ga ada...coba tonton lagi
resapi makna dan seruan di dalamnya
okeh

15.3.11

bismillah..
kemarin baca satu blog yang isinya subhanallah 


untuk
IKHWAN SEJATI
Seorang remaja pria bertanya pada ibunya, ”Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati!”

Sang Ibu tersenyum dan menjawab…
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati di tempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati di dalam rumah.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan.
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.
Setelah itu, sang remaja pria kembali bertanya. Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?
Sang Ibu memberinya buku dan berkata…
Pelajari tentang dia. Ia pun mengambil buku itu, MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.
AKHWAT SEJATI
Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati?”
Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum.
Anakku…

Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari, keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.
Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.
Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.
Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya.“Lantas apa lagi Abi?” sahut putrinya.
Ketahuilah putriku…
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
Dan ingatlah…
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.Setelah itu sang anak kembali bertanya,
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?” Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, “Pelajarilah mereka!”
Sang anakpun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rasulullah”. (Muslimah Sholihah)





berusaha memperbaiki diri  :)

18.1.11

registrasi registrasii..haha

haha.riweuh banget registrasi gue..
udah mah gue nya riweuh ngerepotin banyak orang lagi! maaf yaaaa...mba imaa yang repot repot ketemu dosen wali gue buat ngisi kartu perwalian, pak rumani yang gue telponin terus.halah.mba eva yang ngewakilin sisfo, dititip titipin hehe..dila yang nungguin di gedung e..dustin yang ngurusin anak anak (g gue doang kan ndus?) heheh

banyak banget yang gue repotin ya?
ada yang ngerasa gue repotin lagi ?

parah banget deh..kurang info nih payah ..mepet mepet baru nyari tau..jadi fatal dan ngerembet gitu kesalahannya..masa cuma ngambil EMPAT  mata kuliah di sem 2?! kek mana coba..haha
ceroboh ceroboh trus jadi mesti reset gatau pula sopo yang ngurus dosen wali apa sisfo?


pelajaran yang sangat penting buat gue..
penting banget buat teliti. tenang . sabar . persiapan .

alhamdulillah makasih ya allah buat semua kemudahan dan pelajaran dibalik satu episode ini :)
makasih yaaa semuanyaaaaa hahhaha